KPK Belom Menetapkan Status Rendra – 11 Kepala daerah di Jawa Timur tertangkap KPK lantaran mengerjakan korupsi. Nasib mereka saat ini ada yg tetap di sel tahanan atau babak pengecekan. Jawa Timur seolah-olah ‘panen’ petinggi atau kepala daerah yg ditangkap KPK.
Ada-ada saja berita petinggi atau kepala daerah dikontrol KPK tiap-tiap minggunya. Belum juga genap 1 minggu penangkapan Wali Kota Pasuruan Setiyono, Kamis (4/10) , Senin (8/10) malam, KPK merazia Kantor serta Pendopo Bupati Malang Rendra Kresna. Kemudian dilanjut pengecekan kantor kepala dinas di Malang.
Walaupun KPK belum juga sah memberitakan status terduga Rendra, tetapi dengan cara kooperatif, Rendra mengaku apabila dirinya sendiri udah berubah menjadi terduga. Masalah ini didapati kala penyidik menyodorkan surat pemastian terduga disaat merazia area kerjanya.
Berasal dari tahun 2014, drama penangkapan kepala daerah di Ja-tim udah ramai menghiasi monitor kaca kala KPK menangkap Bupati Bangkalan Fuad Amin. Fuad terbawa perkara korupsi APBD Bangkalan sejumlah Rp 414 Miliar.
Selang 2 tahun lantas pasnya 2016, KPK kembali lagi Ja-tim menggenggam beberapa bukti perkara pencucian uang oleh Wali Kota Madiun Bambang Irianto.
Tahun 2018 saja, ada enam perkara suap yg libatkan kepala daerah di Ja-tim. Tidak cuman Wali Kota Pasuruan, Wali Kota Blitar serta Bupati Tulungagung, ada beberapa nama yg tercatut. Seperti Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasha, Bupati Jombang Nyono Suharli, sampai Wali Kota Malang Moch Anton.
Juni 2018, KPK turun ke daerah mataraman buat mengerjakan OTT Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar serta Bupati Tulungagung Syahri Mulyo.
Sesaat tahun 2017, warga juga pernah di gemparkan penangkapan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dalam perkara gratifikasi. Di tahun yg sama, Wali Kota Batu Edi Rumpoko serta Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus pun tertangkap KPK.
Gubernur Soekarwo beberapa kali mengedepankan masalah suap serta korupsi ini adalah soal jujur dan berkarakter kuat semasing individu. Jujur dan berkarakter kuat berada pada dalam hati serta cuma diri pribadi yg dapat menghindar.
Tetapi kala dilakukan konfirmasi selesai buka pameran Ja-tim Fair di Grand City, Surabaya, Selasa (9/10) Pakdhe Karwo sapaan akrabnya menentukan buat bungkam serta berlalu.
Gubernur yg udah menjabat sepanjang 2 periode ini pernah mengemukakan terhadap wartawan buat bertanya perihal lain saja. Dirinya sendiri tak ingin mengintervensi masalah hukum serta menyerahkan beberapa kasus ini pada aparat yg berotoritas. Ia pun mengemukakan bakal tunggu perubahan pengumpulan bukti-bukti.