Enam Tersangka Baru Di Tangkap – Populasi hacker Surabaya Black Hat udah berdiri sejak mulai 2007. Hingga sekarang, populasi itu udah miliki anggota sampai beberapa ratus anggota.
” SBH ini beranggotakan 707 anggota yg tercatat di lembaga chat lewat pelaksanaan jejaring sosial, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono terhadap wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/3/2018) .
Argo menyampaikan pihaknya masihlah memahami apakah pada beberapa ratus anggota ini juga laksanakan akses ilegal kepada satu buah sistim. Namun demikian, selama ini baru didapati ada 6 anggota Surabaya Black Hat yg laksanakan peretasan.
” Dari 700-an ini masihlah didalami senantiasa, ” tambah Argo.
Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menyampaikan tak seluruh anggota Surabaya Black Hat laksanakan akses ilegal.
” Selama ini baru enam orang serta dari enam orang ini baru tiga yg tertangkap, ” kata Roberto.
Diluar mengerjakan aktivitas hacking, populasi hacker yg ada di Surabaya ini juga acapkali menghadirkan seminar. Kurang lebih mereka laksanakan seminar tiga bln. sekali.
” SBH sempat menghadirkan seminar th. 2017 dengan bahasan ‘Meretas Web Dalam 5 Menut’ serta ini merupakan realita bahwa SBH mendidik pemeran kejahatan hacking, ” paparnya.
Ke tiga pemeran yg di tangkap ini udah meretas beberapa ribu sistim web pemerintah serta perusahaan didalam serta luar negeri. Ada 42 negara yg sistemnya sempat dirusak oleh tiga pemeran ini.
Atas tingkah lakunya, ketiganya dijerat dengan Pasal 30 jo 46 serta/atau Pasal 29 jo 45B serta/atau 32 Jo Pasal 48 UU RI No. 19 Th. 2016 perihal Pergantian UU No 11 Th. 2008 perihal ITE serta/atau Pasal 3, 4, serta 5 UU RI No 8 Th. 2010 perihal TPPU.
Tiga tersangka hacking, NA (21) , KPS (21) , serta ATP (21) , tergabung dalam Surabaya Black Hat, satu buah populasi utk banyak hacker. Diluar nama populasi, Black Hat miliki terminologi sendiri dalam dunia siber.
” Black Hat merupakan seorang yg laksanakan hacking utk satu buah arah ilegal, kebanyakan utk motif ekonomi, ” kata Roberto.
Mereka kebanyakan menjebol sistim keamanan dengan mencari kerentanan pada sistim itu. Mereka kerap mengambil, mengeksploitasi, serta jual data, yg kebanyakan dimotivasi oleh keuntungan pribadi.
” Motivasi mereka selama ini keuntungan ekonomi utk kepentingan sesehari mereka, ” ujarnya.