14 Bocah Di Karimun Di Cabuli Wali Serta Guru – ZL (31) di tangkap dalam persoalan pencabulan 14 bocah di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Penangkapan ZL menurut pengembangan persoalan pencabulan 13 anak dengan tersangka AM dengan sebutan lain T. 14 anak yg jadi korban merupakan pelajar instansi pendidikan nonformal di Karimun.
Pengungkapan persoalan pedofilia itu berasal dari laporan kepolisian LP-B/07/1/2017/KEPRI/SPK-RES KARIMUN dari diantara satu orang-tua korban.
” Menurut laporan itu, kami segera mengamankan ZL, serta dia menyadari tingkah lakunya, ” kata Kasat Reskrim Polres Karimun AKP Lulik Febriantara di Tanjung Balai Karimun, Selasa (16/1) . Dilansir dari Pada.
Dari hasil pengecekan awalannya banyak 14 orang anak yg udah jadi korban merupakan FR, FI, SH, AL, BG, PW, FD, AD, FY, BD, PR, HB, Ds serta DN dengan umur rata-rata 11 hingga 13 th..
” Kita juga sekarang udah memohon info dari berapa pelapor, ” ujarnya.
Tersangka terancam hukuman maximum, sebab pemeran merupakan orang yg dikira dekat dengan korban, dalam hal tersebut menjadi orang-tua, wali serta guru.
Tersangka dijerat dengan Pasal 82 Undang-undang No 35 th. 2014 perihal Perlindungan Anak dengan hukuman penjara sekurang-kurangnya 5 th. maximum 15 th..
Disamping itu, tersangka ZL mengakui tingkah lakunya kepada banyak pelajar itu cuma candaan belaka. ” Saya tak mengira apabila apa yg saya jalankan itu dikira berbuat kurang sopan, ” kata ZL.
ZL mengakui sepanjang jadi kepala area, acapkali mencium kening serta pipi banyak pelajarnya, hal demikianlah menjadi bentuk dari kasih sayang pada seseorang orang-tua terhadap anaknya.
” Bahkan juga acapkali kali selisih jalan saya sempat menepuk pinggulnya, tujuannya utk memercepat mereka jalan, ” ujarnya.
ZL juga sadari bahwa kedekatannya itu menyeretnya ke perihal yg lebih brutal kembali, berapa peluang ia jalankan utk memegang pinggul korban serta dirinya sendiri lantas sempat mencim kemaluan korban.
” Tetapi tak hingga masuk ke mulut, cuma menciumnya saja, ” ujarnya.
Ironisnya perbuatanya itu dilaksanakan di beberapa tempat ramai, seperti ditempat layanan sekolah itu kolam renang serta asrama tidur.
” Saya tinggal di sekolah itu juga, saya udah berkeluarga, anak tiri saya dua, ” ujarnya.